Karya Tulis Bulan 5 - Hj. Eni Haerini, M.Pd. (Jumlah: 4)
Antusias Guru SMP Wilayah Cipeundeuy dalam Workshop IKM ‘Menyinggir’ Kesiapan Melakukan Perubahan
Oleh: Hj. Eni Haerini, M.Pd
(Kepala SMPN 4 Cipeundeuy)
Salah satu tujuan Kurikulum Merdeka adalah mengejar ketertinggalan pembelajaran yang disebabkan oleh pandemi covid-19. Kurikulum ini dibuat dengan tujuan agar pendidikan di Indonesia bisa seperti di negara maju sehingga siswa diberi kebebasan dalam memilih apa yang diminatinya dalam pembelajaran. Artinya implementasi kurikulum merdeka(IKM) merupakan alternatif program strategi transformasi pendidikan yang diharapkan dapat mengatasi krisis pembelajaran di Indonesia. Oleh karena itu setiap satuan pendidikan diwajibkan untuk mendaftarkan sekolahnya untuk mengikuti IKM ini paling lambat 31 Maret 2023.
Menindaklanjuti kebijakan pemerintah itu, sembilan sekolah menengah pertama yang terletak di wilayah Kecamatan Cipeundeuy menyelenggarakan workshop IKM pada tanggal 14 Maret 2023. Hal ini bertujuan agar sekolah menjadi yakin untuk memilih jenis IKM yang akan dilaksanakan di sekolah karena dalam workshop ini dijelaskan banyak hal berkaitan dengan IKM, termasuk administrasi yang harus dilakukan oleh guru.
Workshop yang diikuti oleh semua guru mata pelajaran di SMP wilayah Cipeundeuy tersebut, dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat; Kepala Bidang SMP Kabupaten Bandung Barat; Pengawas Pembina sub rayon 03; serta seluruh kepala SMP di wilayah Cipeundeuy. Pada kesempatan yang baik itu, Bapak Asep Dendih, S.Pd., M.M memberikan pesan pentingnya kolaborasi yang harmonis dalam Kurikulum Merdeka karena hal itu dapat memudahkan keberhasilan yang maksimal di satuan pendidikan mana pun.
Setelah mendapatkan materi secara klasikal, para guru belajar mandiri di kelas yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. Bersama kepala sekolah yang memiliki basic yang sama dengan mereka, para guru belajar mandiri membuat modul ajar kurikulum merdeka. Hasil dari belajar mandiri itu dikumpulkan di google drive yang telah disediakan di grup whatsapp masing-masing yang selanjutnya diperiksa oleh pemateri.
Melihat semangat juang para guru mata pelajaran SMP wilayah Cipeundeuy, dapatlah disimpulkan bahwa semua guru dan kepala sekolah mendukung penuh dengan diselenggarakannya IKM oleh pemerintah. Hal ini ‘menyinggir’ terdapatnya sebuah jalan besar yang dapat membantu pendidikan di Indonesia semakin meningkat. Semoga para guru senantiasa untuk dapat selalu tergerak, bergerak, dan menggerakkan.
Garebek Sambut
Menjadi sebuah kebiasaan jika ada kepala sekolah yang datang dan pergi, pasti ada acara lepas sambut antara kedua belah pihak. Berbagai macam acara yang berbeda tentunya yang terdapat pada pelaksanaannya. Walaupun demikian, biasanya acara terlaksana berdasarkan kesepakatan dua sekolah yang berkepentingan karena ada beberapa hal yang akan disiapkan oleh kedua pihak yang terkait kelancaran susunan acaranya. Namun hal itu tidak serupa dengan yang terjadi pada pelaksanaan lepas sambut di SMP Negeri 4 Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat. Lepas sambut menjadi surprise bagi kepala yang dilepas dan yang datang.
Kunjungan kepala sekolah baru ke SMP Negeri 4 Cipeundeuy, yaitu Hajah Eni Haerini, M.Pd. beserta rekan kerjanya di SMPN 2 Cipeundeuy yang diberi judul “bermain” itu disambut oleh para komite sekolah, para wakil kepala, staf TU, serta sebagian siswa. Acara yang disiapkan pun ternyata melengkapi surprise bagi mereka yang datang. Bahkan kepala sekolah lama, Ceceng Gunawan, S.Pd., M.M.Pd. pun merasa diberi kejutan. Rupanya mereka yang menyiapkan acara memang bermaksud memberikan surprise bagi kedua kepala sekolah yang datang dan pergi. Walaupun demikian acara tetap berlangsung dengan hidmat. Bahkan kepala sekolah yang disambut bisa memberikan doorprize kepada pembaca Alquran dan terjemahannya; dua guru di SMPN 4 Cipeundeuy yang memperkenalkan Hajah Eni sesuai dengan apa yang diketahuinya karena beliau melakukan perkenalan dengan teknik Bottom-Up; juga kepada guru yang menjadi pembawa acara; guru yang menyampaikan sepatah kata untuk kepala lama; dan kepada ketua pelaksana kegiatan “Garebek Sambut” itu.
Lepas sambut dengan gaya seperti itu sebaiknya memberikan inspirasi kepada sekolah-sekolah agar tidak melakukan hal yang di luar kemampuan karena esensi dari sebuah kegiatan adalah terlaksananya kegiatan itu sesuai tujuan sehingga tetap kondusif dalam berbagai hal. Mengingat begitu banyaknya kebutuhan sekolah, tetapi anggaran terbatas. Jadi harus dapat memprioritaskan hal yang lebih bermakna, tetapi tetap tanpa memaksakan kehendak . Kesederhanaan bukan berarti pertanda tak mampu dan kemewahan pun belum tentu menunjukkan kehebatan.
PANTUN
Berbagi Si Manis
Oleh: Hj. Eni Haerini, M.Pd
(Kepala SMPN 4 Cipeundeuy)
Ramadan merupakan bulan suci yang dinantikan oleh umat Islam karena pada bulan yang penuh berkah ini, semua kebaikan dilipatgandakan dan juga Allah memberikan ampunan terhadap setiap kesalahan hambanya. Tentu saja semuanya akan didapatkan jika berpuasanya karena keimanan dan mencari pahala di sisi Allah. Selain itu juga keutamaan di bulan Ramadan ini adalah terkabulnya doa dengan mustajab. Oleh karena itu sebelum memasuki bulan Ramadan, siswa SMPN 4 Cipeundeuy mendapat pembinaan agar dapat mengikuti bulan Ramadan ini dengan keimanan dan mencari pahala.
Dalam rangka mencari pahala, salah satu program SMPN 4 Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat adalah berbagi gula satu kilo gram kepada warga sekitar sekolah yang dinamai “Berbagi si Manis”. Program ini bertujuan untuk mengajarkan kepada siswa bahwa bersedekah itu selain dapat mendatangkan pahala juga dapat melembutkan hati yang keras sehingga dengan terbiasa melakukan sedekah, siswa yang biasanya sulit dinasihati akan semakin memahami arti peting semua nasihat karena pada dasarnya agama itu adalah nasihat.
Adapun gula yang diberikan itu didapat dari siswa, guru, dan staf TU. Setiap siswa dianjurkang untuk membawa gula pasir sebanyak ¼ kg. Sementara itu guru dan Staf TU dianjurkan 1kg atau lebih. Namun dalam pelaksanaannya tidak dilakukan dengan pemaksaan. Artinya ketika ada yang tidak membawa pun tidak ditagih. Dalam hal ini terselip sebuah tujuan agar siwa selalu ikhlas dalam melakukan kebaikan. Disertai niat rida karena Allah akhirnya terkumpul 43 kg gula pasir. Mungkin jumlah itu terlihat sangat sedikit, tetapi dengan jumlah siswa yang hanya 216 dan dalam keadaan rata-rata ekonominya di bawah standar, sebagai pemula ini sudah menjadi prestasi baik untuk SMPN 4 Cipeundeuy.
Tags : BULAN 5 Hj. Eni Haerini M.Pd. KARYA TULIS KEPALA SEKOLAH
Lina Malahati
Pembina GLS
I like to make cool and creative designs. My design stash is always full of refreshing ideas. Feel free to take a look around my Vcard.
- Lina Malahati
- Februari 24, 1989
- Ds. Jatimekar, Kec. Cipeundeuy
- [email protected]
- +123 456 789 111
Posting Komentar